Peringati Hari Bumi Adakan Diskusi Daring Ketiga





Surakarta -Memperingati hari bumi Hizbul Wathan Penuntun Moh. Djazman laksanakan Diskusi refleksi Daring ke tiga dengan tema “ Kita Merusak Bumi” dengan pemateri Miftahul Arozaq, M.Pd yang biasa dipanggil pak Oz selaku founder bank sampah kreasik dan direktur URIC. Rabu (22/4/2020)

Pada diskusi kali ini dimoderatori oleh Muh. Khalif  selaku anggota divisi penelitian dan pengembangan (LITBANG) HW UMS dan Beasiswa Tahfidz UMS 2018. Terdapat dua group dalam sesi kali dengan peserta mencapai 290, dari berbagai kalangan mahasiswa diseluruh Indonesia, group pertama terdapat 250 peserta dan kedua, 40 peserta.

Materi yang disampaikan pemateri berlangsung dengan baik dari kedua group tersebut.
“untuk system dari kedua group tersebut sama, tidak ada perbedaan dan Alhamdulillah lancar” tutur Nida Afifah selaku ketua divisi putri LITBANG melalui whatsapp

Materi yang disampaikan menyangkup hari bumi yang telah diperingati setiap tahunnya pada bulan april

“Kita mengingat  dulu Hari Bumi pertama kali dirayakan pada 22 April 1970 di Amerika Serikat. Pencetusnya adalah seorang Senator Amerika Serikat asal Wisconsin, Gaylord Anton Nelson” pembuka dari Miftahul Arozaq
“Fakta-fakta sebenarnya sudah memberikan kita bukti bahwa bumi kita kian menderita  dan sudah berada pada akhir keberadaannya. Bencana alam sering melanda, hutan semakin berkurang, Sampah semakin mengunung dan pangan semakin langka, dan dampak perubahan iklim melanda diberbagai sektor.

Terdapat tiga sesi dalam diskusi ini bumi sebagai tempat tinggal manusia, manusia cerdas penghuni bumi, dan menyembuhkan bumi kembali.

 “SESI I :  Bumi sebagai tempat tingal kita dan kesiapan kita akan perubahannya. Baiklah kita akan mulai untuk sesi pertama ini  dengan pemaparan tentang bumi  itu sendiri ya. Tak kenal maka tak sayang, yang dah kenal biar makin sayang…tadi  juga sudah banyak opini temen-temen  mengambarkan itu semua. Seperti kita ketahui dulu apa sih bumi itu. Bumi yang kita tempati merupakan sebuah planet yang istimewa dari sekian planet yang ada di ruang angkasa, kalau potret dari satelit, bumi berwarna biru yang terjadi  akibat pantulan permukaan bumi yang tertutup air dalam bentuk lautan maupun  samudera. Bumi merupakan habitat manusia sebagai tempat tinggal, yang terdiri dari bingkai alami ( physical seeting) dan bingkai insani ( human setting/cultural setting), sebenarnya yang ditempati manusia sebagai tempat tinggal dipermukaan bumi itu hanyalah  kulit bumi yang perbandingannya dengan bola bumi secara relative  lebih tipis daripada kulit telur. Bumi yang  telah berumur 4,6 milyar tahun  sudah mendukung atau menopang  hidup kita dari generasi ke generasi lho,  baik dari sisi Udara, air, pangan, papan, dan semua benda yang kita gunakan untuk mendukung kehidupan berasal dari bumi. Namun, cara kita mengaksesnya belum tentu membuat dukungan bumi dapat berlangsung terus menerus. Banyak tindakan kita yang justru mengurangi kemampuan bumi untuk terus mendukung hidup kita"

“SESI II. Manusia Cerdas Penghuni Bumi. Manusia cerdas saat ini dikenal dengan sebutan Manusia modern ( homo sapiens) bahasa latin yang aslinya  bermakna "manusia bijak, manusia arif"  (dalam kamus illustrated oxford Dictionary (london: oxford university press, 1988 hal 390). Tadi ada yang ber opini tentang sifat dasar manusia, yang manusia itu sebagai pemimpin  yang mampu menjaga keseimbangan..hal ini benar saja karena manusia mempunyai kecerdasan. Manusia cerdas, sebuah kualitas yang relatif dimiliki umat manusia. Namun bagaimana dengan atribut bijak arif, yang seharusnya dimiliki manusia saat ini untuk menjaga keseimbangan. Arif dan bijak inilah merupakan isu yang menjadi persoalan dan perdebatan hangat sampai sekarang sampai dunia diguncang bencana pandemic covid 19, keseimbangan menjadi sebuah harga yang perlu diperjuangkan. Seorang mantan Wakil Presiden Amerika Serikat bernama Al Gore sampai merilis film dokumenter bertajuk An Inconvenient Truth (2006). Di dalamnya dijelaskan bagaimana manusia bisa mengacaukan planet ini. Sahabat bumi. Penduduk bumi ini semakin bertambah, kini telah mencapai 7,8 milyar, penduduk bumi terus berkembang dengan  mempunyai kecerdasan yang lebih dari makhluk yang ada di bumi, manusia mampu mengolah bumi yaitu sumber daya alam dan lingkungan, kalau kita menunjukkan kearifan dalam mengendalikan  dan mengatur hubungan kita satu sama lain. sekiranya kita berhasil bertahan dalam revolusi teknologi saat ini. Nah sahabatku pencinta lingkungan dan peduli bumi sikap manusia yang tidak baik akan memberikan akibat kerusakan di bumi, baik kerusakan alam maupun bentuk kerusakan sosial sebenarnya sudah di ceritakan di dalam Al Qur’an surat Ar-rum ayat 30, Artinya : "Telah Nampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan karena perbuatan tangan manusia , supaya  Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka  agar mereka kembali (kejalan yang benar). Sebenarnya yang risau dan cemas dengan perkembangan peradaban modern  yaitu ilmu dan teknologi yang saat ini sedang menapaki puncak-puncaknya akan minusnya sebuah kearifan. Ada pendapat  bahwa secara Utopis “Seandainya kita hidup di bumi dengan tidak ada polusi udara melebihi ambang batas, pencemaran sumber air, eksploitasi hutan dan sumber daya mineral secara berlebihan maka niscaya kualitas hidup manusia akan lebih baik“.

“SESI III  Menyembuhkan Bumi. Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami itu datang kepadamu, maka katakanlah “ Salaamun alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bawahasanya barang siapa yang berbuat kejahatan diantara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat  setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang ( Q.S. Al An An’am ayat 54). Kondisi Bumi yang sedang memulihkan dirinya sendiri saat ini, menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk melakukan restart button. Apalagi menjelang bulan puasa, kita berlatih untuk menahan diri dari berbagai hal.  Membersihkan diri dari kehidupan yang kotor, yaitu bentuk kehidupan yang dikendalikan oleh hawa nafsu kita. Kita bisa mulai menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, Saat ini, ketika banyak melakukan aktivitas di rumah karena karantina sendiri atau mungkin ada PSBB, maka bisa dimanfaatkan untuk belajar memilah sampah sendiri di rumah dan membuat kompos, mulai menanam untuk kebutuhan pangan skala kecil rumah tangga,dll. Mungkin saja, setelah pandemi berakhir, muncul kesadaran pada setiap individu untuk lebih menjaga alam” lanjut penyampaian materi dari Miftahul

“Terimakasih kepada pak Oz selaku pemantik yang sudah berbagi ilmu bersama kami, semoga selalu bermanfaat ilmunya dan dapat diterapkan dikehidupan sehari-hari. Tak lupa peserta yang telah mengikuti diskusi pada kali ini” sambung Nida Afifah


(Kominfo)

4 Komentar

  1. Are you checking for detailed information related to quickbooks error then you can go through this article to have detailed information regarding quickbooks unexpected result 5 quickbooks unexpected error 5: A QBs Repairing Guide

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. My Homework Help is a premier provider of online homework solutions to students around the world. We have a team of expert tutors who are passionate about helping students succeed in their academic pursuits. Our tutors have advanced degrees in their respective fields, and they possess in-depth knowledge of the academic curriculum and syllabus requirements across different academic levels.

    At My Homework Help, we offer online finance homework solutions for a wide range of subjects, including mathematics, science, engineering, business, humanities, and more. We provide personalized one-on-one tutoring sessions that are tailored to meet the specific learning needs of each student. Our tutors work with students to understand their strengths and weaknesses and develop a customized plan to help them achieve academic success.

    BalasHapus
  4. Surveys are an essential tool for businesses to measure customer satisfaction. For example, taking a survey after shopping can help companies like WAWA better understand customers' needs and preferences. This can help them improve the quality of their products and services and ensure that they meet their customers' expectations.
    Moreover, surveys also provide valuable insights into customer behavior in different markets. For instance, a survey conducted by Wawa on its Mywawavisit.page in the USA revealed that customers prefer meat-based sandwiches over vegetable-based ones. Such insights can be used to tailor marketing strategies and product offerings to the needs of specific regions or markets. Customer satisfaction with wawa is successfully running on their official blog mywawavisit.page

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama