Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Update : 22 April 2020, pukul 12.00 wib jumlah terpapar Covid-19 di Indonesia 7.418 positif, 913 sembuh, 635 meninggal dunia yang tersebar di 34 Provinsi dan 263 Kabupaten/Kota.

            Pembicaraan tentang Covid-19 atau virus corona ini memang belum usai. Hampir di banyak negara masih masih dihantui dan dilelahkan lantaran virus corona ini. Virus yang muncul di kota Wuhan China ini seolah-olah begitu semangat dan tak kenal lelah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Tak tanggung-tanggung, ia telah menularkan ke jutaan orang. Bahkan tak sedikit juga yang meninggal karena virus ini.

            Di Indonesia sendiri, korban yang tercatat terinfeksi oleh virus corona ini semakin bertambah. Kabar baiknya, korban yang sembuh juga semakin meningkat di banding sebelum-sebelumnya. Dikarenakan penyebarannya begitu massif, pemerintah pun terus berupaya mencari solusi untuk mengurangi penyebaran dan memberantas virus ini. Mulai dari kebijakan sosial distancing hingga kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Dengan diberlakukannya aturan ini, maka segala bentuk aktifitas yang  mengumpulkan orang banyak akhirnya dikurangi bahkan ditiadakan.

            Di tengah-tengah virus pandemi corona, hanya beberapa hari lagi umat Islam akan memasuki bulan suci ramadhan. Semua umat Muslim pasti bergembira menyambut bulan yang mulia ini. Bagaimana tidak, bulan ramadhan adalah bulan dimana diturunkannya kitab suci Al-Qur’an. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah.”

            Ramadhan telah/akan tiba, dan ini merupakan salah satu momentum yang sangat tepat bagi kita kaum muslimin untuk menyamakan persepsi agar kita ditunjukkan jalan yang benar, yaitu jalan dimana para pejuang kebenaran diberikan kejayaan atas orang-orang pembuat kerusakan. Di saat situasi seperti ini, sudah seharusnya kita mendekatkan diri kepada Sang Khaliq.

            Namun, puasa ramadhan tahun ini mengundang banyak pertanyaan bagi kaum muslimin. Bagaimana mengisi bulan puasa ramadhan di tengah pandemi virus corona? Bagaimana meraih amalan-amalan baik seperti silaturahmi kepada sanak family? Atau bisakah kita berkumpul dan mengaji bersama di masjid-masjid atau mushalla? Sedangkan pemerintah menganjurkan masyarakat untuk mengurangi aktifitas di luar rumah dan berkumpul-kumpul. Tentunya pertanyaan-pertanyaan ini harus di jawab agar umat muslim mempunyai jalan keluar dan solusi yang tepat untuk masalah tersebut. Perlu di adakannya edukasi terutama untuk masyarakat awam bahwa menjalankan amalan-amalan yang baik di bulan ramadhan ini tetap bisa dilakukan meskipun dirumah saja.

            Mari kita ambil hikmah dari pandemi covid-19 ini, kita harus bergembira dan semangat dalam menjalankan puasa ramadhan tahu ini. Kita sebagai umat muslim harus tetap meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Sang Khaliq, dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an, Qiyamul Lail, dan amalan-amalan  lainnya yang dapat meningkatkan keimanan kita.

            Sejenak, mari kita flashback pada momentum puasa ramadhan tahun-tahun yang lalu, kita di sibukkan bekerja di luar rumah, kita disibukkan berbisnis, kita disibukkan dengan pekerjaan yang mungkin membuat ibadah kita sedikit berkurang karena terlalu teropsesi dengan duniawi, bahkan untuk berkumpul dengan keluarga sendiri saja jarang sekali karena kesibukan kita masing-masing. Pada tahun ini kita diberi kesempatan untuk selalu dirumah, bekerja dari rumah, beribadah dirumah, semua aktifitas kita yang dulunya berada diluar rumah sekarang kita cukup mengerjakannya dirumah saja, yang dulunya jarang berkumpul dengan keluarga sekarang kita dapat berkumpul dengan keluarga setiap waktu yang kita punya, dapat bercanda tawa dengan sang buah hati, menjalin keharmonisan dengan keluarga yang mana mungkin pada tahun sebelum-sebelumnya kita tidak bisa mengatur jadwal untuk itu semua.

           

Mungkin Tuhan mulai bosan, melihat tingkah kita, yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa. (Berita kepada kawan;Ebiet G.Ade).

            Diperhadapkan pada situasi seperti ini, Tuhan seakan-akan hendak berbicara kepada kesombongan kita manusia, bahwa kita tanpa Tuhan memang hanyalah tumpukan daging yang bernafas, hampa. Dan akhirnya kita sebagai manusia dipaksa menyadari apa sebenarnya yang ada dalam hidup ini. Jangan sekali-kali melupakan Tuhan dalam setiap helaan nafasmu, karena jika Tuhan berkehendak, logika dan teknologimu tak akan mampu melawannya. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin...

“Bulan ramadhan telah tiba, mari bersama menghiasi hati dengan kesabaran. Meski wabah corona melanda seluruh negeri. Jadikan ini sebagai ujian untuk memperkuat iman dan ketaqwaan kita kepada Sang Khaliq. Menjaga silaturahmi, meski kita tak berjumpa. Saling menolong dan saling membantu. Insya Allah kita semua bisa melewati Ramadhan ini dengan hati yang fitri.” Selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan 1441 Hijriah.

penulis :
Afifi Fauzi