Persoalan mengenai kasus-kasus dan hukum di Indonesia bukanlah hal baru. Sekarang sering dipertanyakan hukum yang ada di Indonesia. Entah karena fakor apa, layaknya tidak seperti dulu lagi. Hukum masih bisa dibeli,penjara bak istana. Hukum dinegara ini masih terasa tumpul sebelah. Sebagai contohnya para penista agama dijatuhi vonis 2 tahun penjara sedangkan seorang nenek yang mencuri singkong karena kelaparan dan cucunya menderita sakit dijatuhi vonis 2,5 tahun penjara.Sumgguh berat sebelah untuk rakyat kecil. Persoalan ini jelas melanggar UUD 1945 pasal 28 D ayat 1 yang berbunyi ”Setiap orang berhak atas perlakuan jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.” Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa setiap rakyat mendapat keadilan hukum yang sama. Entah iu rakyat kecil ataupun golongan menengah ke atas. Tidak memandang status sosialnya dan yang melakukan kesalahan. Keadian hukum tetap nomor satu. Tapi entah kenapa di zaman modern era milenial ini hukum di Indonesia sudah tidak mengacu kepada UUD. Persatuan dan kesatuanpun semakin mudah untuk dirobohkan. Belakangan ini,sering terjadi pertikaian dan perpecahan karena alasan yang tidak jelas. Kurangnya ketegasan aparat penegak hukum menyebabkan para koruptor lebih leluasa. Seperti kasus dugaan korupsi di kota Malang yang dilakukan oleh 41 pejabat. Hanya tertinggal 5 orang yang tidak melakukan korupsi.
“Sejumlah agenda tersendat karena kami hanya tinggal 5 orang. Diskusi sudah diberikan kementrian Dalan Negeri dan seluruh parpol sepakat untuk mempercepar PAW(pergantian antar waktu). Pekan depan mudah-mudahan dewan pengganti bisa segera dilantik” ungkap Plt pimpinan DPRD Kota Malang Abdulrachman,Jum’at (7/9/2018)
“Tajam kebawah tumpul keatas”. Hukum sekarang bagaikan kuman yang
ditiadakan artinya dari dulu sampai sekarang pejabat-pejabat yang berbuat salah tidak dipertanggungjawabkan. Mereka dipenjara dilayani seperti raja.Penjara rasa istana istilah yang tepat untuk julukannya. Bagaimana tidak,mereka dipenjara tetapi bisa berlibur ke Bali. Mereka dipenjara bisa ke luar negeri. Mereka dipenjara tetapi makannya spageti. Begitu mudahnya keadilan bisa dibeli dengan lembaran-lembaran kertas. Menghalalkan segala cara demi mendapatkan kesenangan dunia yang hanya sesaat.
Tidak hanya masalah korupsi, pelangggaran HAM pelecehan seksual dan pornografi ramai diperbincangkan oleh khalayak umum. Hal itu membuktikan bahwa negara kita sedang menderita krisis moral. Entah itu pengaruh globalisasi, modernisasi ataupun westernisasi. Bahkan bisa jadi ini pengaruh revolusi industri 4.0. Salah satunya adalah pelecehan anak pada tahun 2016 silam. Banyak sekali televisi-televisi yang menayangkan kasus tersebut. Dia adalah YY gadis 14 tahun asal Bengkulu. Dia dilecehkan massal oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Yang mengakibatkan YY meninggal dunia. Menurut catatan tahun 2016 Komnas Perempuan, dari kasus kekerasan terhadap perempuan, kekerasan seksual berada di peringkat ke dua dengan jumlah kasus mencapai 2399 kasus (72 %) kasus pelecahan seksual dan pembunuhan YY menunjukkan bahwa isu besar kejahatan sosial masih minim perhatiannya dari negara. Bisa di lihat dengan penjatuhan vonis terhadap terdakwa. Dari belasan orang yang melakukan pelecahan seksual terhadap YY hanya satu orang yang dijatuhi hukuman mati. Kurangnya ketegasan aparat penegak hukum akan berdampak besar bagi rakyat kecil semakin tertindas dan menderita. Selain hal itu, pornografi juga menjadi sorotan akhir-akhir ini tidak hanya remaja, pejabat dan anak-anak pun turut menonton video yang tidak layak tersebut. Pornografi hanya akan merusak moral dan mental putra-putri bangsa. Semakin banyaknya televisi yang menanyangkan adegan-adegan tidak layak tonton. Pertelivisian Indonesia mengalami perubahan yang sangat signifikan. KPI seharusnya harus lebih selektif dan bertindak lanjut saat ada stasiun televisi yang menanyangkan acara yang bisa merubah pola pikir masyarakat hanya demi meningkatkan popularitas dan rating.
Belakangan ini sudah tampak terlihat bagaimana hukum di Indonesia yang kian ke sini kian memburuk. Penanggung jawab kepercayaan bukan hanya presiden maupun pemerintah, tetapi semua aparat penegak hukum Seperti, hakim dan polisi. (Dita Fitriani)
Tags:
lain-lain
kami adalah penyedia bandarqq, pkv games dan dominoqq resmi, sistem yang ada di situs kami sangat aman dan adil untuk para member
BalasHapuskunjungi : http://www.e-ktp.com/
BalasHapusHey!!!!!! I am katie laner and i belongs to IT background and i am here to resolve the problem mainly occurred that is quickbook unexpected error 5. So in the above mentioned article i mentioned all the main steps you must follow to resolve the occur and and given all the relevant content related to thisquickbooks unexpected error 5: A QBs Repairing Guide