HW bukan pandu yang apatis


Kepanduan merupakan suatu gerakan pandu. Dan pandu sendiri memiliki arti yaitu sekumpulan pemuda yang dididik dan dilatih untuk membentuk jiwa kesatria yang gagah, tegas, dan tangguh. Di indonesia sendiri pandu adalah lapisan pasukan yang disiapkan untuk bela negara dan menjadi cadangan peluru bagi pasukan pembela negara. Betigupula pandu Hizbul Wathan yang membentuk karakter anggotanya untuk menjadi salah satu garda dalam bela negara.

Tapi dengan bidangnya itu Hizbul Wathan bukan hanya semata-mata tergerak dalam pelatihan baris-berbaris, penguatan fisik, ataupu  pelatihan kecakapan pandu lainnya. Karena Hizbul Wathan juga anak dari Muhammadiyah yang memiliki cita-cita mulia. Yaitu menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran agama islam yang ini juga harus dilakukan oleh Hizbul Wathan sehingga membawa pendidikan dalam Hizbul Wathan keranah religius juga. Bukan hanya memjadi pandu yang apatis. Sangatlah penting pendidikan agama dalam kepanduan karena dapat membentuk akhlaq dan juga sikap yang baik dari setiap anggota pandu. Yang berdampak baik sewaktu diterjunkan langsung ke masyarakat.

Upaya itu dilakukan  sepertihalnya ketika Hizbul Wathan UMS Mendatangi majlis keilmuan yang diadakan IMM FKIP hari ini (28/3/2017) yang pembicaranya lansung dari Drs. H. Tafsir, M.Ag selaku Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah di masjid Fadzlur rahman kampus 1 UMS.

"Warga Muhammadiyah harus bisa berdiaspora dan masuk kesetiap lini kehidupan di masyarakat. Utamanya juga dalam rana pendidikan. Bukan hanya mengajar di sekolah-sekolah muhammadiyah sendiri tapi juga harus bisa mengajar di sekolah-sekolah non Muhammadiyah. Begitu pula Hizbul Wathan. Harus bisa berpikir kreatif dalam setiap dakwahnya." Ujar beliau kepada seluruh jama'ah. (Neima)

2 Komentar

Lebih baru Lebih lama