10 November merupakan tanggal yang diperingati sebagai
Hari Pahlawan. Hari Pahlawan merupakan hari di mana bangsa Indonesia
memaknainya untuk mengenang jasa-jasa pahlawan yang telah gugur memperjuangkan
kemerdekaan bangsa Indonesia. Pahlawan sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
phala-wan. Kata phala-wan berarti orang yang dari dirinya menghasilkan buah
(phala) yang berkualitas bagi bangsa, negara, dan agama. Sedangkan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, pahlawan dimaknai sebagai orang yang berjuang
dengan gagah berani dalam membela kebenaran.
Salah satu pahlawan nasional yang sangat terkenal akan
perjuangannya adalah Jenderal Sudirman. Jenderal Sudirman adalah tokoh pahlawan
nasional yang sangat terkenal akan semangat perjuangan yang tidak pernah padam.
Jenderal Sudirman adalah tokoh yang pantang menyerah untuk memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia. Selain merupakan salah satu tokoh pahlawan nasional,
Jenderal Sudirman juga merupakan kader Hizbul Wathan yang sangat teguh akan
pendiriannya.
Hizbul Wathan sendiri berarti Pembela Tanah Air.
Hizbul Wathan merupakan kepanduan Muhammadiyah yang bertugas menyiapkan
kader-kader Muhammadiyah untuk dapat membela tanah air Indonesia. Jenderal
Sudirman sebagai bapak Pandu Hizbul Wathan menjadi salah satu contoh agar memiliki
spirit perjuangan yang tinggi untuk membela bangsa Indonesia. Rido Wahyudi,
Ketua Hizbul Wathan UMS mengatakan “perjuangan Jenderal Sudirman harus mampu
merasuk ke dalam jiwa-jiwa setiap pandu untuk terus mengembangkan Hizbul Wathan
menjadi organisasi kepanduan yang lebih baik, terus kreatif, dan selalu
inovatif dalam sebuah kegiatan baik kegiatan untuk Hizbul Wathan itu sendiri,
untuk masyarakat, maupun Indonesia”.
Jenderal Sudirman memiliki spirit perjuangan yang
sangat besar terhadap kemerdekaan Indonesia. Terbukti saat Jenderal Sudirman
terkena penyakit tuberkulosis dan kondisinya terus memburuk sampai tidak kuat
untuk berjalan. Spirit ini juga harus diterapkan dalam setiap jiwa pandu Hizbul
Wathan dalam setiap sendi kehidupan. Seperti apa yang dikatakan Jenderal
Sudirman “Sudirman boleh sakit, tapi seorang jenderal tidak boleh sakit”,
artinya setiap perjuangan membutuhkan pengorbanan yang tinggi. “Harapannya kader Hizbul Wathan memiliki
spirit perjuangan yang sama seperti Jenderal Sudirman, menjadi kader yang luar
biasa, menjadi generasi penerus yang kreatif, cakap, produktif sehingga Hizbul
Wathan akan terus maju seperti cita-cita Muhammadiyah saat ini yaitu
berkemajuan”, pesan Rido Wahyudi. (Al)
That was so amazingly. All Savers Connect
BalasHapus