HW UMS: Berhasil Bentangkan Bendera Raksasa dalam Rangka Memperingati Milad Muhammadiyah yang ke-108thn

 

 

Surakarta, (17/11/20), Gerakan kepanduan Hizbul Wathan merupakan salah satu ortom dalam persyarikatan Muhammadiyah. Kepanduan HW memiliki peran penting untuk menanamkan rasa cinta tanah air, membentuk pemuda berakhlak mulia dan menanamkan akidah islam.  Sebagai wadah kader pemuda maka kegiatan Hizbul Wathan banyak terjun di masyarakat sebagai wujud pengamalan janji pandu HW setia mengerjakan kewajiban terhadap Allah, Undang-Undang, dan Tanah Air.

 Dalam rangka memperingati Milad Muhammadiyah yang ke-108thn dengan tema “Menenguhkan gerakan keagamaan, hadapi pandemi dan masalah negeri” Hizbul Wathan kafilah Moh.Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta berhasil membentangkan bendera raksasa berukuran 15 Meter x 9 Meter yang bertempat di kawasan Gunung Sepikul, Desa Tiyaran, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Gunung Sepikul sering kali disebut sebagai gunung 1000 batu dengan ketinggian 350 meter diatas permukaan laut.

 “Selain memeriahkan Milad Muhammadiyah yang ke-108thn, dibentangkannya bendera raksasa ini juga bertujuan untuk menunjukan kecintaan kita yang begitu besar terhadap Muhammadiyah dan Indonesia. Dan kami juga berharap kegiatan ini dapat mempererat solidaritas antara organisasi ortonom (ortom) Muhammadiyah yang ada di UMS yaitu Hizbul wathan, Tapak Suci, dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), sehingga tujuan dan fungsi dibentuknya ortom dapat benar-benar tercapai dengan aksi nyata yang kita lakukan” Tutur rakanda Ridwan Ridho Allah selaku ketua Hizbul Wathan Kafilah Moh.Djazman.

          Pembentangan bendera ini dilakukan oleh 5 anggota HW UMS yaitu Rakanda Afifi Fauzi selaku Komando, Rakanda Krisna Setiawan, tobi saputra, fadhlun rifa’i dan Imam Alifanto selaku pembentang. Tapi pada dasarnya Seluruh peserta baik dari hizbul wathan, tapak suci dan IMM juga turut serta menyukseskan kegiatan ini, sebelum terjun langsung HW mengadakan survei lokasi petama untuk melihat jalur dan kondisi medan disusul survei kedua dan pembelian kain bendera di tanggal 12, kemudian penjahitan bendera memakan waktu selama 4 hari, dan tepat pada tanggal 16 kami berangkat ke tebing di kawasan gunung sepikul untuk persiapan, membuat camp dan membuat lintasan pengibaran untuk esok harinya. Tanggal 17 jam 08.30 WIB kami melakukan pengibaran disertai penghormatan dan seremoni, setalah itu seluruh peserta baik dari hizbul wathan, Tapak Suci dan IMM melakukan display tulisan 108 menggunakan bendera Muhammadiyah”, Jelas Rakanda Tobi Saputra selaku anggota hw ums yang menjadi salah satu pembentang bendera raksasa.

“Saya sangat mengapresiasi dan mendukung kepanduan HW Kafilah penuntun Mohammad Djazman memiliki banyak kegiatan yang salah satunya diwadahi BKM yang telah melaksanakan kegiatan pengibaran bendera raksasa pada hari Selasa 17 November 2020 di Gunung Sepikul Kabupaten Sukoharjo. Meski kegiatan ini bukan bagian acara yang diadakan oleh panitia Milad Muhammadiyah tetapi saya menilai ini merupakan bentuk bakti ortom HW UMS untuk turut mengabdi pada negeri tercinta” tutur ramanda Jumadi selaku ketua Qobilah Moh Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta

“Kafilah penuntun telah menunjukkan bahwa mereka mempunyai pemikiran cerdas dan visi ke depan. Teruslah mengabdi dan berbakti pada negeri melalui gerakan kepanduan HW. Pimpinan Muhammadiyah akan bangga memiliki kader kader seperti yang telah kalian lakukan. Teruslah dan lanjutkan pengabdian kalian sebagai generasi kader milenial penerus cita cita Kyai Haji Ahmad Dahlan” Tambahnya.

“Kesan pertama saya merasa sangat senang dan tentunya bangga, apalagi ini pertamakalinya saya bentangkan bendera raksasa sebsar itu, harapannya besar benderanya tidak hanya menjadi sebuah simbolis saja tapi juga benar-benar dapat ditularkan dalam semangat, dan ghirahnya untuk bergiat bagi Nusa bangsa dan persyarikatan”. Ungkap rakanda Fadhlun Rifa’i selaku anggota hw ums yang menjadi salah satu pembentang bendera raksasa. (Rahmi/div.komonfo)